HCML Gelar Expat dan Expert Go to Campus di ITS
Kamis, 19 Mei 2016 21:15:21 WIB
Reporter : Fahrizal Tito
Surabaya (beritajatim.com) – Sebagai salah satu wujud nyata komitmen Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) terhadap dunia pendidikan di Indonesia, HCML menggelar kegiatan “Expat & Expert Go to Campus”.
Acara yang terselenggara berkat kerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKIIL) ini diadakan di Gedung Rektorat 1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (ITS), Kamis (19/5/2016).
Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ir. Purwanita Setijanti M.Sc., Ph.D., perwakilan HCML, SKK Migas, PCKIIL serta sekitar 100 mahasiswa/i jurusan Teknik Geofisika, Teknik Kelautan, dan Teknik Kimia ITS.
Dalam sambutannya, Dr. Widya Utama D.E.A., Ketua Jurusan Teknik Geofisika ITS, mengatakan ITS sangat berbangga hati karena telah dilirik oleh perusahaan kelas internasional dan nasional , sehingga dengan digelarnya kelas ini pihaknya dapat mengetahui cara kerja perusahaan yang bergerak di bidang pengeksplorasian sumber migas, dan para mahasiswa yang duduk di semester 4 dan 5 bisa menyiapkan diri mengenai softskill dan attitude-nya agar bisa masuk di lingkungan kerja internasional.
“Selain itu, ITS sangat berbangga karena bisa mengetahui sumber data dilapangan yang sedang terjadi karena menjadi keuntungan tersendiri bagi kami apabila juga bisa mengetahui perkembangan data yang ada. Tidak menutup kemungkinan sumber-sumber yang telah ada ini nantinya dikelola oleh penerus bangsa seperti mahasiswa dari ITS ini. Serta kami juga menyatakan siap untuk menjadi dapur pengelolaan data bagi perusahaan nasional dan internasional,” ujarnya.
Panitia dari SKK Migas, Diana Raya, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari sharing knowlegde antara dunia Migas dengan dunia pendidikan.
“Kegiatan ini adalah bagian dari alih teknologi yang bertujuan meningkatkan dan memberikan pemahaman nyata kepada para mahasiswa mengenai kegiatan di industri hulu migas. Kegiatan ini adalah yang pertama di ITS Surabaya, dan kedepannya program seperti ini akan tetap dilaksanakan untuk tetap memenuhi komitmennya,” jelas Diana.
Pada sesi pertama, tampil sebagai pembicara yaitu Senior Head of Geoscience HCML, Kian Han serta Geophysical Specialist HCML, Li Bin. Dihadapan audiens, mereka menyampaikan materi tentang “Integrated Subsurface Geoscience Evaluation & Reservoir Evaluation”. Tentang integrasi antara geologi, geofisika, petrofisika, dan engineering di dalam pengkajian bawah permukaan dalam kaitannya terhadap kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas.
“Semua komponen pengujian dari geofisika hingga uji seismik yang intensif harus dilakukan untuk nantinya memastikan potensi yang terkandung dalam area pencarian gas maupun minyak bumi. Tak boleh satupun yang terlewatkan,” ungkap Geophysical Specialist HCML, Li Bin kepada mahasiswa ITS di ruang seminar Rektorat ITS, Kamis (19/5/2016).
Hal yang sama juga diamini oleh Kian Han, Senior Head of Geoscience HCML, dimana hasil sejumlah uji itu akan digunakan sebagai upaya “merayu” pemerintah dalam hal ini SKK Migas untuk mengeluarkan izin pengeboran sumur explorasi yang baru.
“Tetapi tidak semua uji ini membuahkan hasil atau menghasilkan minyak atau gas. Saat digali bisa saja hasilnya tak seperti prediksi, tetapi sumur explorasi ini tak langsung kami tinggalkan atau ditutup kembali, kami akan melakukan berbagai evaluasi lebih intensif lagi,” ungkap Kian Han ketika mendapat pertanyaan dari mahasiswa.
Kian Han, juga memastikan semua hasil dari minyak maupun gas yang mampu mereka exploitasi di tengah laut (offshore) harus dilaporkan dan diserahkan ke negara untuk kemudian dijual kepasar Migas.
“Tetapi sebelum dilaporkan, kami harus menyisihkan dulu kebutuhan gas untuk operasional lifting kami selanjutnya. Dan itu tidak sedikit juga, itulah makanya dalam pencarian Migas, ada banyak sumur Migas produktif yang harus digali,” tutur Kian Han.
Sedangkan pada sesi ketiga – setelah sebelumnya diselingi oleh presentasi dari perwakilan PCKIIL pada sesi kedua – Head of Completion HCML, Michael Etuhoko dan Senior Petroleum Engineer HCML, Syaiful Nurdin tampil dengan materi “Drilling & Completion in a Nutshell”.
Dalam presentasinya, mereka memberikan gambaran umum tentang dunia pemboran minyak dan gas baik di darat maupun di lepas pantai. Dijelaskan pula lebih lanjut mengenai konsep kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan kontraktor perusahaan migas dalam pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Di bagian lain persentasi, juga dijelaskan tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pemboran dan penyedia-penyedia jasa yang terlibat dalam operasi pemboran. Hal ini dimaksudkan untuk membuka wawasan audiens terkait besarnya kesempatan yang mungkin tercipta dari industri migas.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah HCML ingin menunjukkan komitmen dan kepedulian bahwa Perusahaan patuh terhadap ketentuan-ketentuan pemerintah, serta kewajiban transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam industri migas, kepada para stakeholders. Selain itu, momen ini juga menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan HCML, dan menunjukkan bahwa para pekerja asing yang kita miliki juga bisa memberikan kontribusi kepada lingkungan diluar HCML,” kata Senior Manager of Legal, HR and Business Support HCML, Wahyudin Sunarya.
“Kita pun tidak hanya mengundang para mahasiswa/i jurusan Geofisika saja, melainkan juga dari Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Kelautan ITS. Karena, materi yang diberikan juga berkaitan dengan bidang yang mereka pelajari yang tentu akan memperkaya ilmu pengetahuan mereka,” tutup Wahyudin. [ito/kun]