Pasuruan 31 Desember 2023 \u2013Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky \u2013 CNOOC Madura Limited (HCML) mampu meraih capaian produksi gas yang memuaskan sepanjang tahun 2023 ini. Hal ini disampaikan pada kegiatan \u201cManagement Walkthrough<\/em> (MWT) SKK Migas di Akhir Tahun 2023\u201d oleh SKK Migas, Minggu \u2013 Senin (31\/12\/2023 \u2013 1\/1\/2024) di Gas Metering Station <\/em>(GMS) HCML, Pasuruan. Hadir dalam kunjungan tersebut Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari, Manager BD Production HCML, Suryo Birowo dan tim, serta Kepala Divisi Hukum SKK Migas, Didik Sasono Setyadi beserta jajarannya.<\/p>\n\n\n\n
Suryo menyampaikan bahwa produksi HCML itu meningkat secara bertahap. \u201cSaat awal produksi di tahun 2017, HCML hanya berproduksi dari Lapangan BD dan hanya mengalirkan sekitar 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat ini, produksi puncak sales gas HCML sebesar 250 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan dikembangkannya lapangan baru, sejalan dengan salah satu visi HCML menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur,\u201d kata Suryo.<\/p>\n\n\n\n
\u201cDari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30% dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,\u201d ujar Suryo, dalam kunjungannya bersama Manajemen SKK Migas ke lapangan GMS, di Pasuruan, Minggu, (31\/12).<\/p>\n\n\n\n
HCML saat ini memiliki 3 lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Produksi Lapangan BD didukung oleh 3 fasilitas utama yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform\/WHP<\/em>), Gas Metering Station (GMS)<\/em> yang terletak di kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading<\/em>\/FPSO<\/em>). Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga condensate<\/em>, sehingga membutuhkan pengolahan yang cukup kompleks. FPSO Karapan Armada Sterling III adalah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit<\/em>. Berdasarkan data per 30 November 2023, saat ini lapangan BD mampu mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6,000 barel kondensat per hari.<\/p>\n\n\n\n
Lapangan MDA-MBH dan MAC<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Lebih lanjut, menurut Suryo, Lapangan MDA-MBH merupakan lapangan baru yang mulai dioperasikan HCML di tahun 2022. Lapangan 2M (MBH dan MDA) memiliki konfigurasi dua fasilitas anjungan lepas pantai (Anjungan MBH dan MDA) dengan satu fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit\/FPU<\/em>) dengan kapasitas produksi gas sebesar 127 MMSCFD dan kapasitas sales gas<\/em> sebesar 120 MMSCFD. Fasilitas FPU sendiri memiliki kapasitas produksi maksimal sebesar 175 MMSCFD dan diharapkan akan menampung gas dari pengembangan lapangan lainnya dikemudian hari (MDK dan MBF). Lapangan 2M pertama kali berproduksi pada bulan Oktober 2022, setelah diselesaikannya pekerjaan fabrikasi dan konstruksi FPU di Tiongkok yang dimulai sejak Mei 2021 dan sailaway<\/em> menuju Indonesia di akhir Agustus 2022. Proses fabrikasi, konstruksi, dan instalasi FPU Trunojoyo ini dilakukan di tengah-tengah pandemi Covid-19, dan menjadi contoh sukses penerapan Agile Project Management<\/em> dengan memaksimalkan teknologi komunikasi dan digital terkini dalam melakukan pengendalian jarak jauh dari Jakarta atas pekerjaan fabrikasi dan konstruksi FPU. <\/p>\n\n\n\n
Kemudian untuk lapangan MAC memiliki kapasitas produksi gas sebesar 54 MMSCFD dan kapasitas sales gas<\/em> sebesar 50 MMSCFD. Lapangan MAC terdiri dari Wellhead Platform<\/em> dan Mobile Offshore Production Unit (MOPU)<\/em>. MOPU Prameswari 8 memiliki keistimewaan tersendiri, karena menjadi MOPU pertama yang proses desain dan fabrikasinya dilakukan seluruhnya di Indonesia. “Ini bagian dari implementasi semangat SKK Migas yang mendorong industri hulu migas menjadi penggerak perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” tutur Suryo.<\/p>\n\n\n\n
Suryo kembali menyatakan bahwa dalam menjalankan operasi produksinya, HCML selalu memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam segala hal, baik terhadap personil, instalasi maupun lingkungan kerja. Dengan operasi produksi yang dikategorikan risiko tinggi, HCML dapat mengelola aspek Keselamatan kerja dengan baik, terbukti dengan diraihnya penghargaan Keselamatan kerja migas tahun 2023 berupa Patra Nirbhaya Karya Utama. Penghargaan ini didapat karena HCML dapat mencatatkan jumlah jam kerja aman lebih dari 17 juta jam kerja, dengan 4.799 hari tanpa kecelakaan kerja hilang hari kerja. \u201cPenghargaan ini melengkapi sederet penghargaan lain yang diterima HCML sepanjang 2023, seperti Career Development Monitoring (CDM)<\/em>, Most Optimum Planning & Realization<\/em>, Best Local Content Achievement<\/em>, serta Maintenance Award for Best in Compliance and Communication<\/em>\u201d, tutup Suryo.<\/p>\n\n\n\n
Lebih lanjut, Hamim Tohari, Manager Regional Office and Relation HCML yang mengikuti acara ini mengungkapkan, \u201cKami senang dan bangga karena operasi dan produksi HCML dan tujuan aliran penjualan gas sesuai dengan arahan pemerintah. Operasi produksi HCML selama ini tentu selalu memperhatikan faktor-faktor keselamatan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan. Penjualan gas kami pun kepada perusahaan-perusahaan nasional yang bermanfaat untuk hajat hidup masyarakat seperti industri pupuk, listrik dan lainnya, sehingga sesuai dengan kebijakan penjualan domestik. Tentu, secara tidak langsung, ini membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi\u201d.<\/p>\n\n\n\n