Banten – Bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung, 22 Desember 2018 lalu, menyebabkan korban meninggal 437 orang, korban luka-luka 14.059 orang, pengungsi 33.721 orang, dan rumah rusak 2.752 unit. Hal ini menggugah rasa kemanusiaan Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) untuk membantu. Dikoordinir oleh Tim Security dan Relations, HCML bergerak cepat dengan mengumpulkan bantuan di internal perusahaan sejak Kamis (3/1) hingga Jumat (4/1) ke lantai 18, 24, dan 25.

Bantuan yang berhasil terkumpul berupa uang tunai sebesar Rp9.200.000, dan telah di belanjakan dalam bentuk kebutuhan barang sehari-hari seperti perlengkapan mandi dan cuci, mie instan, serta minuman. Pembelian jenis barang ini sesuai dengan informasi dari Posko Wahana Muda Indonesia yang berlokasi di Desa Kertajaya, Pandeglang, Banten, yang menyebutkan bahwa jenis barang tersebut masih sangat kurang bagi para korban. Di posko tersebut, Tim Security HCML juga menyerahkan bantuan yang diterima oleh koordinator Posko WMI, Sabtu (5/1).

Berdasarkan informasi dari posko itu juga, diketahui bahwa ternyata Desa Cisolok, Sukabumi, juga mengalami dampak dari tsunami Selat Sunda. Bahkan, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tersebut nyaris luput dari bantuan. Atas tambahan informasi berharga tersebut, Tim Security HCML lantas bergerak menuju Desa Cisolok keesokan harinya, Minggu (6/1), untuk turut menyerahkan bantuan. “Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pekerja HCML. Semoga, bantuan yang kita kumpulkan membawa manfaat bagi saudara-saudara kita disana serta keberkahan bagi kita,” kata Tim Security.