
Pada tanggal 14 November, Lapangan Gas MDA, salah satu dari tiga lapangan Proyek 3M di Indonesia, telah mulai berproduksi. Proyek ini akan memberikan dukungan yang kuat terhadap pasokan gas alam di Indonesia. Produksi gas alamnya juga akan berfungsi sebagai jaminan untuk kelangsungan produksi yang dijalankan oleh perusahaan milik Pemerintah Indonesia, PKG.
Proyek 3M di Indonesia dioperasikan oleh Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). Sebagai mitra usaha patungan dan pemilik HCML, antara lain CNOOC Southeast Asia Limited (CNOOC Southeast Asia) memegang 40% saham, Cenovus Energy Inc 40% saham, dan Samudra 20% saham.
Proyek 3M terletak kurang lebih 75 kilometer sebelah tenggara Pulau Madura di Selat Madura, Jawa Timur, dengan kedalaman air rata-rata kurang lebih 80 meter. Proyek ini berisi 3 lapangan gas dengan total 9 sumur penghasil gas. Fasilitas produksi utama adalah Floating Production Unit (FPU) yang akan melakukan proses produksi dan pengolahan gas alam. FPU dibangun di China dengan kapasitas desain 175 juta kaki kubik per hari.
Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan berfungsi sebagai pintu gerbang transportasi utama antara Asia dan Oseania, Pasifik dan Samudra Hindia. Selain menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, Indonesia juga merupakan salah satu anggota pendiri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Indonesia juga merupakan mitra penting di sepanjang “Belt and Road” Cina pada saat yang sama. CNOOC Southeast Asia secara aktif membangun pola baru dan hasil yang saling menguntungkan dengan negara-negara pemilik sumber daya, dan memajukan kerja sama strategis yang komprehensif antara Indonesia dan Cina.

Kang An, Deputy General Manager CNOOC Southeast Asia dan General Manager HCML, mengatakan “Melalui manajemen yang baik, langkah-langkah yang ditargetkan, dan organisasi proyek yang efisien, ladang gas MBH dan MDA telah merealisasikan first gas dengan aman, yang mencerminkan akumulasi dan peningkatan pengalaman operasi proyek Perusahaan di luar negeri. Produksi dua lapangan gas tersebut juga akan mendukung implementasi kebijakan hijau dan rendah karbon HCML, serta memajukan tujuan IOG 4.0 Indonesia. Gas alam proyek 3M juga menjamin pasokan energi untuk listrik dan pupuk lokal.”