
Jakarta – Industri minyak dan gas adalah salah satu industri menjadi sorotan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Industri ini telah mengalami perkembangan yang signifikan hingga menciptakan peluang baru terutama di Indonesia.
Selama lima tahun terakhir, Husky-CNOOC Madura Ltd. memiliki telah mencatat perjalanan yang membanggakan bagi Indonesia, khususnya di industri minyak dan gas.
Hal ini ditanandai HCML sebagai produsen gas terbesar di Jawa TImur dan menjadi salah satu produsen gas utama di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dalam pernyataan Perkasa Sinagabariang, sebagai Vice President Operations HCML dalam sesi interviewnya dengan CEO Magazine pada 11 Oktober lalu.
Dalam sesi interview tersebut, Perkasa menjelaskan bahwa perjalanan HCML rencana kedepannya merupakan hasil dari kerja keras yang sudah dijalani HCML.
“Kita harus mempertimbangkan apa yang telah dilakukan (HCML) selama 5 tahun ke belakang untuk menentukan tujuan di 3 – 4 tahun ke depan,” tutur Perkasa
HCML telah meluncurkan 3 lapangan produksi gas, lapangan BD mulai produksi pada 2017, lapangan MDA-MBH mulai produksi pada 2022, dan lapangan MAC mulai produksi pada 2023. Dan akan menambah 2 projek baru pada 3 – 4 tahun mendatang.
Peluncuran 3 lapangan gas produksi memiliki tantangan tersendiri bagi HCML, diantaranya karakteristik lapangan yang berbeda-beda, ukuran lapangan yang realtif kecil, hingga tekanan serta empratur lapangan yang tinggi. Hal tersebut telah dilalui HCML dengan rencana yang matang dari segi kualitas, kesehatan, dan keselamatan.
Perkasa juga menjelaskan bahwa keselamatan karyawannya sebagai nilai utama perusahaan. Salah satunya adalah pemahaman terhadap manajemen resiko yang menjadikan setiap program di HCML tidak lepas dari nilai keselamatan.
“Mulai dari General Manager sampai pekerja lokal mereka harus mengerti bahwa keselamatan menjadi prioritas HCML,” jelas Perkasa.